Taken from
ikastara dot org
Ma, kemarin aku menemukan album foto yang dah lama kita cari dan nggak ketemu-ketemu yang ternyata ada di laci lemariku. Pas aku lihat foto-fotoku aku jadi kangen banget sama mama.
Ada foto waktu aku bayi. Aku ingat dulu mama cerita kalo pas mama mau melahirkan, mama kerja keras buat mencari uang persalinan dan yang paling sering mama kerjakan tuh menjahit sama membuat kue. Dulu waktu aku bayi, aku pernah hampir memecahkan keramik kesayangan mama. Mama langsung teriak dan aku kaget trus aku nangis. Mama trus meluk aku dan aku berhenti nangis. Aku juga inget dulu pas sakit, mama yang terus merawatku.
Lalu, ada foto pas aku tk. Ada foto pas aku fashion show. Mama dulu bingung mencarikan baju yang modelnya cocok sama aku. Akhirnya mama senang banget pas bisa dapetin baju itu, yang warna kuning yang ada tulisan warna merah di tengahnya, pas mama lagi belanja di luar kota. Ada juga pas ada karnaval. Aku pakai baju adat dan mama juga yang merias aku. Aku jadi ingat dulu aku pernah jatuh dan dahiku menatap dinding depan rumah. Darahku banyak banget pas itu keluarnya. Untungnya mama waktu itu punya cara jadi aku berhenti nangis, kalo mau diobatin aku bakal diajak jalan-jalan naik kerata mini keliling.
Ada juga foto pas aku SD. Kebanyakan foto pas kelas 3 ke atas. Ada foto waktu di surabaya. Paling-paling kalo ke surabaya itu acaranya kalo nggak nganter mama belanja atau nyari barang. Aku dulu suka sebel kalo diajak belanja sama mama apalagi kalo dah belanja baju. Lamanya bisa lebih dari 1 jam. Makanya mama selalu mengajakku ke toko buku dulu trus mama menjemput aku kalo dah selesai. Trus, pas akhir desember sebelum tahun baru 2000, mama mengajakku ke surabaya tapi aku nggak mau trus mama janji kalo aku mau pergi, mama bakal membelikanku ps. Akhirnya aku pun mau. Tapi, ujung-ujungnya mama hampir nggak jadi membelikan ps. Aku nangis sejadi-jadinya. Akhirnya mama pun jadi membelikan ps itu dan akhirnya aku nggak tidur selama tahun baru 2000.
Selain itu, ada foto pas di jakarta, pas lagi ada acara keluarga disana. Aku senang banget waktu itu bisa jalan-jalan sama mama, lihat monas, jalan-jalan ke hi dll. Ada foto pas lagi rekreasi kelas 6 di bali. Jalan-jalan ke kuta, main di tanah lot, nyobain paraseling sama banana boat, main ke pulau penyu, wah kemana-mana deh pokoknya. Tapi, gara-gara tertidur di bus aku sampai nggak ikutan nonton tari kecak. Mama bingung banget waktu itu nggak melihat aku. Mama sampai pingsan. Untung pas busnya kembali dari spbu, aku terbangun dan langsung masuk ke dalam gedung. Mama langsung meluk aku dan kelihatan seneng banget.
Trus, pas aku smp, ada foto di jogja. Kita jalan-jalan di malioboro sampe malam banget. Belanja macam-macam. Mama tuh pokoknya top deh kalo soal jogja, mulai dari tempat makan enak, tempat belanja murah, sampai tempat aksesoris yang bagus, soalnya dah dikhatamin waktu kuliah. Terus, pas mama ulang tahun, mama dapat kue ulang tahun yang besar banget. Mama masak macam-macam yang pokoknya enak banget. Ada juga foto waktu kelulusan. Mama bangga banget pas namaku disebut sebagai juara paralel ii. Mungkin, kebanggan mama melebihi kebangganku sendiri waktu itu.
Akhirnya waktu SMA, aku harus jauh dari mama. Tiga bulan
pertama sekolah di tempat yang jauh kadang bikin aku kangen sama mama. Aku inget banget, dulu pas aku kelas 1, aku sakit ctv. Aku harus tidur di poli selama 3 hari. Pas sakit biasanya khan mama ada untuk merawatku, tapi waktu itu yang ada hanya aku sendirian di kamar. Rasanya aku ingin banget pulang dan pindah sekolah. Tapi, aku akhirnya sadar bahwa masuk sekolah ini nggak semudah keluar dari sekolah ini. Mama dah berusaha sebisa mungkin agar aku bisa masuk sini. Setiap aku merasa tidak semangat, aku langsung berusaha mengingat mama untuk mengembalikan semangatku. Setiap kegiatan lapangan pun, kalo sudah capek, aku pasti ingat mama biar capeknya hilang. Aku pun bisa melewati masa 3 bulan itu dan bisa ketemu mama lagi. Aku senang banget mama sempat meluangkan waktu bisa datang kesini sewaktu ada libur panjang.
Nggak terasa, satu tahun terlewat. Aku naik ke kelas 2. Walaupun nilaiku turun dibandingkan semester 1, mama tetap men-support aku, mendukungku supaya aku belajar lebih keras sehingga nilaiku tidak turun lagi. Akhirnya aku berhasil mewujudkan salah satu keinginan mama. Aku berdiri di pelataran balairung menerima piagam peringkat 1. Rasa bangga ini ingin banget aku bagi sama mama. Tapi aku yakin, mama pasti merasakan kebanggan yang lebih. Naik ke kelas 3, aku semakin sibuk. Tiap hari ada saja tugas yang menunggu untuk diselesaikan. Kadang aku tak sempat memberi kabar. Tiap kali aku telpon, mama pasti marah duluan dan bertanya kenapa aku nggak telpon.
Mama juga pernah memberi kejutan pas pandatar kemarin. Aku nggak nyangka mama bisa datang. Tapi, aku sangat menyesal waktu itu aku tak bisa memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan sebaik-baiknya. Semester 1 pun telah usai. Liburan natal dan tahun baru telah tiba. Aku senang banget bisa pulang ke rumah dan bertemu mama. Tapi, rencana liburan semuanya kacau. Tidak disangka banjir melanda kota kita. Pagi itu, 29 desember, air masih belum tinggi. Tapi makin lama air bertambah tinggi. Akhirnya pas tanggal 30 rumah sufah terendam air. Aku ingat banget waktu membantu mama mengangkat barang-barang ke tempat yang lebih tinggi biar tidak kebanjiran.
Selama dua hari itu yang kita lakukan hanya berdoa agar air cepat surut. Selama dua hari itu, yang dimakan paling-paling kalo nggak mi instan ya cuman tempe lauk sambal. Selama dua hari itu juga, kita tidur ditemani hewan-hewan macam nyamuk, lalat, kecoa dan tikus yang rumahnya juga kebanjiran. Akhirnya, tanggal 31, rumah sudah tidak terendam air. Seharian penuh kita membersihkan rumah. Menurunkan barang-barang serta mebersihkan barang-barang yang terhanyut dan lumpur. Tahun baru 2008 hanya dihabiskan untuk mengisi energi yang telah terpakai, tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dihabiskan dengan jalan-jalan, melihat kembang api atau sekedar bercerita di rumah sambil menonton tv. Akhirnya aku pun harus kembali ke kampus ini. Selama beberapa hari aku disibukkan dengan st dan tugas sehingga aku tak sempat menelpon rumah. Malam minggu setelah mengikuti pengajian di masjid, aku berjanji pokoknya minggu besoknya aku harus telpon rumah.
Tetapi ternyata tuhan berkata lain. Aku terbangun tengah malam. Ada kabar bahwa mama terserang sakit yang parah. Aku langsung pulang untuk memastikan keadaan. Setelah tujuh jam perjalanan, akhirnya aku sampai di rumah. Aku sedikit bingung ketika melihat banyak oarang yang ada di sekitar rumah. Ternyata mereka sedang mengantar kepergianmu. Di depan pintu rumah aku agak terdiam melihat suasan rumah. Aku langsung masuk kedalam rumah. Mama sudah diselimuti oleh kain putih. Aku berusaha untuk tegar. Kulihat wajahmu yang cerah itu. Kucium pipimu. Pipi yang biasanya hangat kini telah terasa dingin di bibirku. Mulut yang biasa memanggil namaku itu kini telah tertutup rapat. Aku hanya bisa menahan sesak di dada. Kuantar kepergianmu dengan seikhlas-ikhlasnya. Aku yakin ini adalah cobaan yang diberikan tuhan padaku.
Aku yakin itu artinya Tuhan sayang kepadaku.
Ma...... Maafkan aku yang tak bisa membahagiakanmu Maafkan aku yang sering berbuat salah ini Maafkan aku yang sering membuatmu marah Maafkan aku yang tak bisa memenuhi impianmu Tapi, aku hanya bisa mendoakanmu dari sini Aku hanya bisa menjadi anak yang menuruti nasihatmu Mencoba menjadi lebih baik Ma...... I love you-------------------
Penulis untuk
Kontes Surat Cinta 2008
Indra Bagoes Reizka Ariefianto/XVI